CERITA HIKAYAT
Pengertian Cerita Hikayat
Asal mula kata hikayat berasal dari bahasa Arab. Hikayat berarti kisah, atau cerita. Namun kata hikayat dalam bahasa Melayu berarti;
Cerita, cerita lama/ kuno, berbentuk prosa
Sejarah, riwayat.
Dalam buku ajar hikayat merupakan cerita melayu klasik yang menonjolkan unsure penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Hikayat biasanya berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal.Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
Ciri-ciri Cerita Hikayat
Menceritakan tentang istana sentris (cerita kerajaan)
Kisah/ceritanya mengandung nilai nilai keislaman
Nama tokoh yang diceritakan biasanya dari nama arab, misalnya siti maemunah, jamil dan lainnya
Pengarangnya belum jelas atau anonim karena penyebarannya dari mulut ke mulut.
Cerita yang dikisahkan tokoh utama memiliki kesaktian yang tidak dimiliki oleh manusia biasa
Menggunakan kata sandang seperti sang (untuk memanggil manusia, hewan atau benda mati dengan maksud untuk meniggikan martabat atau merendahkannya), dan sri (untuk seorang yang memiliki kedudukan yang lebih), Hang (untuk menghormati seorang lelaki), Dang (untuk menghormati seorang wanita), Hyang (untuk menyebut dewa dan dewi)dan Yang (Pengganti nama Tuhan)
Menggunakan kalimat petunjuk masa lampau
Struktur Cerita Hikayat
Tema dalam sebuah karya sastra, fiksi, hanyalah merupakan salah satu unsur pembangun cerita yang lain, yang secara bersama membentuk sebuah kemenyeluruhan. Dalam hikayat inti atau tema yang terdapat dalam hikayat biasanya menyangkut masalah agama, kepercayaan, adat istiadat, pandangan hidup, pendidikan sosial dan pencitraan.
Alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain”
Alur berdasarkan kriteria urutan waktu dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Progresif dalam sebuah cerita terjadi jika cerita dimulai dari awal, tengah, dan akhir terjadinya peristiwa.
Regresif atau flash back. Alur ini terjadi jika dalam cerita tersebut dimulai dari akhir cerita atau tengah cerita kemudian menuju awal cerita.
Alur campuran. Dimana cerita ini berjalan dari tengah cerita menuju akhir namun kembali menceritakan tentang asal mula cerita itu terjadi (Burhan Nurgiyantoro, 1995:153-155).
Namun alur yang biasa digunakan dalam cerita hikayat yaitu alur Progresif yang bercerita dari awal, tengah dan akhir peristiwa.
Tokoh adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita” (Jones dalam Burhan Nurgiyantoro, 1995:165). Apabila tokoh-tokoh dalam suatu cerita dilihat berdasarkan perannya dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Selain itu, jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita, dan pembaca. Tokoh antagonis adalah tokoh penyebabterjadinya konflik (Burhan Nurgiyantoro, 1995:178-179).
Cara Langsung atau Analitik
Pengarang menggambarkan watak para tokohnya secara langsung. Dia sebagai juru cerita langsung menganalisis dan memberitahu watak yang ada kepada pembaca tanpa ragu-ragu.
Cara Tak Langsung atau Dramatik
Cara tak langsung terbagi lagi menjadi beberapa cara yaitu dengan menggambarkan fisik tokoh, dengan menggambarkan tempat dan lingkungannya, dengan menggambarkan perbuatan atau tingkah laku atau reaksi tokoh terhadap suatu kjadian, dengan menggambarkan pikiran-pikiran tokoh, dengn menggambarkan melalui dialog tokoh. Selain kedua cara di atas dua cara itu dapat digabung biasa disebut cara campuran (Aan Sugianto Mas: 65).
Latar atau setting adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, suasana, dan lingkungan social yang terdapat dalam cerita(Aan Sugianto Mas: 68).
Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu:
Latar tempat, yang menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Latar waktu, berhubungan dengan peristiwa itu terjadi.
Latar sosial, menyangkut status sosial seorang tokoh, penggambaran keadaanmasyarakat, adat-istiadat dan cara hidup (Burhan Nurgiyantoro, 1995:227–333).
Amanat menurut KBBI ama·nat n 1 pesan; perintah (dr atas): menyampaikan -- orang tuanya; 2 keterangan (dr pemerintah); 3 wejangan (dr orang yg terkemuka): dibacakan sebuah -- Jenderal Sudirman; -- Presiden dl Kongres Pemuda; 4 Ling keseluruhan makna atau isi pembicaraan; konsep dan perasaan yg disampaikan pembicara untuk dimengerti dan diterima pendengar atau pembaca; 5 Sas gagasan yg mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang kpd pembaca atau pendengar;
Menurut cara menemukannya amanat terdapat dua yaitu
Amanat tersirat Ialai Amanat yang tersembunya/dapat kita asumsikan secara sistematis ketika kita telah membaca seluruh peristiwa dalam cerita tersebut. Artinya peristiwa-peristiwa yang ada memuat nilai-nilai yang dapat kita ambil. Dan amanat secara keseluruhan dapat kita simpulkan ketika kita telah mehami cerita yang ditulis oleh pengarang.
Amanat tersurat ialah amanat yang dapat dilihat dari kalimat-kalimat yang langsung diungkapkan oleh pengarang baik narasi, deskripsi, atau dialog tokoh. Amanat semacam ini biasanya tidak selalu berkaitan dengan tema dan tersebar di dalam setiap peristiwa. (Sugianto Mas, 2012:72)
Kebahasaan Hikayat
Hikayat adalah jenis cerita yang menggunakan bahasa melayu. Oleh sebab itu cerita hikayat banyak biasanya menggunakan Arkias atau kata-kata zaman dahulu yang sekarang sudah mulai ditinggalkan atau sudah mulai tidak dipakai karena tergantikan dengan kata-kata yang baru. Kata Arkias yang biasanya berada pada teks cerita hikayat ialah arkias konjungsi dan arkias sandang.
Arkias Sandang
Kata sandang yaitu kata yang tidak mempunya arti namun menjelaskan kata Nomina (kata benda). Sehingga kata sandang dalam hikayat ini memiliki enam fungsi yaitu sebagai berikut :
Sang (untuk memanggil manusia, hewan atau benda mati dengan maksud untuk meniggikan martabat atau merendahkannya)
Sri (untuk seorang yang memiliki kedudukan yang lebih)
Hang (untuk menghormati seorang lelaki)
Dang (untuk menghormati seorang wanita)
Hyang (untuk menyebut dewa dan dewi)
Yang (Pengganti nama Tuhan)
Arkias Konjungsi
Arkais konjungsi yaitu kata hubung. Namun konjungsi yang dimaksudkan disinih adalah konjungsi yang menggambarkan zaman dahulu. Dimana Arkias konjungsi yang sering berada di hikayat ada lima sebagai berikut :
Hatta memiliki arti lalu, sudah itu lalu, maka
Syahdan memiliki arti selanjutnya
Kerana memikili arti karena
Arkilan memiliki arti sesudah itu; kemudian dari itu
Sebermula memiliki arti mula-mula; pada mulanya
Kebahasaan Cerpen
Cerita pendek atau biasa dikenal dengan cerpen adalah salah satu prosa fiksi modern dimana pada karya sastra ini sudah menggunakan bahasa indonesia yang telah direfisi atau terbaru.
Kata Sapaan
Nama diri, seperti Ben, Jody, Seno
Kata istilah kekerabatan, seperti bapak, ibu, paman, bibi, adik,
kakak, mas, atau abang.
Gelar kepangkatan, profesi atau jabatan, seperti barista, kapten, profesor,
dokter, soper, ketua, lurah, atau camat.
Kata nama, seperti tuan, nyonya, nona, Tuhan, atau sayang.
Kata nama pelaku, seperti penonton, peserta, pendengar, atau hadirin.
Kata Konjungsi Waktu
Sejak
Ketika
Saat
Semenjak
Sewaktu
Selama
Sesudah
Setelah
Sebelum
Sampai
Hingga
Gaya Bahasa/ Majas
Persamaan/simile
Adalah bahasa kiasan berupa pernyataan satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding.
Contoh: Nyalakanlah semangat bagai dian nan tak kunjung padam, Bersabarlah seperti samudra yang mampu menampug keluh kesah segala muara.
Metafora
Adalah bahasa kiasan sejenis perbandingan namun tidak menggunakan kata pembanding. Di sini perbandingan dilakukan secara langsung tanpa kata sejenis bagaikan, ibarat, laksana, dan semacamnya.
Contoh :Kesabaran adalah bumi/Kesadaran adalah matahari/Keberanian menjelma kata-kata/Dan perjuangan adalah pelaksana kata-kata(sebuah bait dalam puisi Rendra)
Asosiasi
Adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi dianggap sama. Majas ini mempersamakan manusia dengan benda-benda mati
Contohnya ; Lidahmu bagai pisau belatih, langkah kakimu serupa gajah berlari.
Personifikasi/Penginsanan
Adalah gaya bahasa yang mempersamakan benda-benda dengan manusia, punya sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, seperti yang dimiliki dan dialami oleh manusia.
Contoh: Angin bercakap-cakap sama daun-daun, bunga-bunga, kabut dan titik embun. Indonesia menangis, duka nestapa Aceh memeluk erat sanubari bangsaku.
Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Antonomasia
Adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Contoh : Si Miskin, Si Kurus
Hikayat Seorang Kakek dan Seekor Ular (Balas Budi)
Pada zaman dahulu, tersebutlah ada seorang kakek yang cukup disegani. Ia dikenal takut kepada Allah, gandrung pada kebenaran, beribadah wajib setiap waktu, menjaga salat lima waktu dan selalu mengusahakan membaca Al-Qur’an pagi dan petang. Selain dikenal alim dan taat, ia juga terkenal berotot kuat dan berotak encer. Ia punya banyak hal yang menyebabkannya tetap mampu menjaga potensi itu.
Suatu hari, ia sedang duduk di tempat kerjanya sembari menghisap rokok dengan nikmatnya (sesuai kebiasaan masa itu). Tangan kanannya memegang tasbih yang senantiasa berputar setiap waktu di tangannya. Tiba-tiba seekor ular besar menghampirinya dengan tergopoh-gopoh. Rupanya, ular itu sedang mencoba menghindar dari kejaran seorang laki-laki yang (kemudian datang menyusulnya) membawa tongkat.
“Kek,” panggil ular itu benar-benar memelas, “kakek kan terkenal suka menolong. Tolonglah saya, selamatkanlah saya agar tidak dibunuh oleh laki-laki yang sedang mengejar saya itu. Ia pasti membunuh saya begitu berhasil menangkap saya. Tentunya, kamu baik sekali jika mau membuka mulut lebar-lebar supaya saya dapat bersembunyi di dalamnya. Demi Allah dan demi ayah kakek, saya mohon, kabulkanlah permintaan saya ini.” “Ulangi sumpahmu sekali lagi,” pinta si kakek. “Takutnya, setelah mulutku kubuka, kamu masuk ke dalamnya dan selamat, budi baikku kamu balas dengan keculasan. Setelah selamat, jangan-jangan kamu malah mencelakai saya.”
Ular mengucapkan sumpah atas nama Allah bahwa ia takkan melakukan itu sekali lagi. Usai ular mengucapkan sumpahnya, kakek pun membuka mulutnya sekira-kira dapat untuk ular itu masuk.
Sejurus kemudian, datanglah seorang pria dengan tongkat di tangan. Ia menanyakan keberadaan ular yang hendak dibunuhnya itu. Kakek mengaku bahwa ia tak melihat ular yang ditanyakannya dan tak tahu di mana ular itu berada. Tak berhasil menemukan apa yang dicarinya, pria itu pun pergi.
Setelah pria itu berada agak jauh, kakek lalu berbicara kepada ular: “Kini, kamu aman. Keluarlah dari mulutku, agar aku dapat pergi sekarang.” Ular itu hanya menyembulkan kepalanya sedikit, lalu berujar: “Hmm, kamu mengira sudah mengenal lingkunganmu dengan baik, bisa membedakan mana orang jahat dan mana orang baik, mana yang berbahaya bagimu dan mana yang berguna. Padahal, kamu tak tahu apa-apa. Kamu bahkan tak bisa membedakan antara makhluk hidup dan benda mati.”
“Buktinya kamu biarkan saja musuhmu masuk ke mulutmu, padahal semua orang tahu bahwa ia ingin membunuhmu setiap ada kesempatan. Sekarang kuberi kamu dua pilihan, terserah kamu memilih yang mana; mau kumakan hatimu atau kumakan jantungmu? Kedua-duanya sama-sama membuatmu sekarat.” Kontan ular itu mengancam.
“La haula wa la quwwata illa billahi al`aliyyi al-`azhim [tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah yang Maha Tinggi dan Agung] (ungkapan geram), bukankah aku telah menyelamatkanmu, tetapi sekarang aku pula yang hendak kamu bunuh? Terserah kepada Allah Yang Esa sajalah. Dia cukup bagiku, sebagai penolong terbaik.” Sejurus kemudian kakek itu tampak terpaku, shok dengan kejadian yang tak pernah ia duga sebelumnya, perbuatan baiknya berbuah penyesalan.
Kakek itu akhirnya kembali bersuara, “Sebejat apapun kamu, tentu kamu belum lupa pada sambutanku yang bersahabat. Sebelum kamu benar-benar membunuhku, izinkan aku pergi ke suatu tempat yang lapang. Di sana ada sebatang pohon tempatku biasa berteduh. Aku ingin mati di sana supaya jauh dari keluargaku.”
Ular mengabulkan permintaannya. Namun, di dalam hatinya, orang tua itu berharap, “Oh, andai Tuhan mengirim orang pandai yang dapat mengeluarkan ular jahat ini dan menyelamatkanku.” Setelah sampai dan bernaung di bawah pohon yang dituju, ia berujar pada sang ular: “Sekarang, silakan lakukanlah keinginanmu. Laksanakanlah rencanamu. Bunuhlah aku seperti yang kamu inginkan.”
Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara yang mengalun merdu tertuju padanya: “Wahai Kakek yang baik budi, penyantun dan pemurah. Wahai orang yang baik rekam jejaknya, ketulusan dan niat hatimu yang suci telah menyebabkan musuhmu dapat masuk ke dalam tubuhmu, sedangkan kamu tak punya cara untuk mengeluarkannya kembali. Cobalah engkau pandang pohon ini. Ambil daunnnya beberapa lembar lalu makan. Moga Allah sentiasa membantumu.”
Anjuran itu kemudian ia amalkan dengan baik sehingga ketika keluar dari mulutnya ular itu telah menjadi bangkai. Maka bebas dan selamatlah kakek itu dari bahaya musuh yang mengancam hidupnya. Kakek itu girang bukan main sehingga berujar, “Suara siapakah yang tadi saya dengar sehingga saya dapat selamat?”
Suara itu menyahut bahwa dia adalah seorang penolong bagi setiap pelaku kebajikan dan berhati mulia. Suara itu berujar, “Saya tahu kamu dizalimi, maka atas izin Zat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri (Allah) saya datang menyelamatkanmu.” Kakek bersujud seketika, tanda syukurnya kepada Tuhan yang telah memberi pertolongan dengan mengirimkan seorang juru penyelamat untuknya.”
- MUTIARA AWALIA RAHMAH
X.IPS.3
How to make money from gambling - WorkPaper Money
BalasHapusIf you like to make money from gambling, the easiest part is knowing how you can make หาเงินออนไลน์ money off a 메리트 카지노 고객센터 game. The reason is that 바카라
MGM Resorts Ltd - Jackson Hole Casino Resort
BalasHapusWith more 공주 출장안마 than 175,000 square feet 파주 출장안마 of gaming space and more than 150 table games and live entertainment, the MGM 세종특별자치 출장마사지 Resorts International casino 전라북도 출장마사지 resort is 포천 출장마사지 the perfect